gabriela_siska Offline

37 Single Female from Bandung       1
         

Blog

awal baru..harapan baru....

Ketika rasanya sudah lelah menangis, sudah lelah untuk berharap lebih, dan sudah lelah terluka, ku coba menjalankan hidupku sebagaimana hidupku hendak mengalir. Namun ternyata Tuhan berkehendak lain, tidak menyangka pertemuan yang sesungguhnya kuanggap biasa saja, namun ternyata memberi kesan yang mendalam.
Perlahan namun pasti luka ku kini telah sirna, kutapaki sebuah hubungan baru dengan seseorang yang tidak pernah terpikirkan akan menjadi kekasihku suatu saat.
Sebelumnya kucoba mencari dan terus mencari, Namun tidak pernah kudapat.
Saat tiba waktunya aku tidak lagi mencari, dan aku menyerahkan sepenuhnya kehidupanku untuk diatur oleh-Nya, dan tidak kusangka ternyata Tuhan memberikan kepadaku tepat pada waktunya. Tuhan mengerti kapan saatnya aku memang betul-betul siap.
Semoga ini bisa menjadi permulaan yang baik, dan semoga semuanya bisa berjalan dengan lancar, dipenuhi dengan suka cita, dan bisa menjadi berkat.
Terimakasih Tuhan

berakhir....

Sesungguhnya tidak ingin aku merasakan hal ini kembali
Namun aku rasa semuanya sudah tidak dapat diperjuangkan lagi
Rela melepaskanmu...tentu tidak
Tidak rela...juga sudah lelah berjuang

Kembali tersakiti dengan hal yang sama
Kembali harus berjuang keluar dari lingkaran patah hati
Kadang merasa bahwa ketika seseorang sungguh mencintai orang lain,
maka ia akan berjuang untuk membuat orang yang dicintai merasa nyaman.
Namun sepertinya tidak selalu begitu

Saat ini hanya bisa melihatmu dari kejauhan
mendoakan mu agar kamu bisa merasa lebih bahagia
Tidak pernah menyesal pernah mengenalmu
Tidak pernah menyesal pernah mencintaimu

Tuhan mohon beri kekuatan kepadaku
agar aku bisa merasa bersahabat dengan perasaanku sendiri
Bukan untuk melupakan mu
Tetapi untuk menghapus rasa itu...

Mengerti Atau Tidak Mengerti??

Terkadang kalau kita tidak mengerti dan memahami sesuatu hal, ingin sekali rasanya menjadi tahu. Kita akan terus berusaha agar menjadi tahu.
Ketika sudah tahu, belum tentu hati akan terasa lebih tenang, karena ada beberapa hal yang ada bukan untuk kita pahami dan mengerti.
Betul kata orang terkadang lebih baik tidak tahu daripada tahu
Namun berbeda halnya jika kita sudah tahu hal-hal yang seharusnya tidak kita ketahui...
Seseorang menyadarkan aku bahwa sukacita ada di dalam hati masing-masing orang, sehingga ada baiknya seseorang tetap tumbuh dalam sukacita, meskipun apa yang terjadi dan apa yang diketahui oleh kita cukup mengusik ketenangan hati.
memang sulit tetap mengembangkan sukacita di tengah suasana yang kurang kondusif.
Terkadang terpikirkan sampai kapan akan bersabar seperti ini...
Tetapi sepertinya memang harus belajar bersabar lebih dan lebih lagi...memaafkan lebih dan lebih lagi...

Tetap berbagi kasih dan sukacita ditengah situasi sesullit apapun

Belajar Menjadi Kuat

stiap kali aku terbangun..aku belajar untuk menjadi lebih kuat dan tabah...
mungkin aku hanya satu orang dari trilyun an manusia di muka bumi ini yang sedang patah hati dan berduka...
mungkin Tuhan memang berencana untuk membentukku menjadi seorang yang lebih dewasa...
stiap hari aku belajar melihat bagaimana Tuhan memberi kekuatan kepada orang -orang yang sedang mengalami pencobaan, yang lebih berat dari pencobaanku...

Seseorang memberi perumpamaan kepadaku bagaimana sebuah besi yang apabila diberikan kepada tukang emas hanya akan dibuang dan ditinggalkan, lain hal nya dengan sebuah batu emas yang apabila diberikan kepada tukang emas akan ditempa, dibakar, dimasukkan ke air raksa,dll sehingga ia menjadi emas murni untuk dipajang dan disejajarkan dengan emas yang lain..
mungkin dengan cara tersebut Tuhan ingin membentuk umatnya menjadi lebih dewasa melalui beberapa pencobaan..

Mungkin saat ini Bapa..aku berserah kepadaMu sepenuhnya, karena aku percaya di dalamMu ada harapan, kasih, dan sukacita...dan bantulah aku agar aku bisa belajar memanggul "salib"ku

Biarlah semua itu kurangkai menjadi sebuah album foto, untuk kukenang,karena bagaimanapun semuanya sudah tersimpan di memoriku, dan smakin aku belajar untuk melupakannya..semakin sulit dilupakan...
Tetapi album foto tetaplah hanya sebuah kenangan,bukan tempat untuk aku hidup kembali di dalamnya..dan apabila saat ini kadang kala aku masih bersedih..aku percaya Engkau akan memberi kekuatan kepadaku..amin

Alpha dan Omega

Ketika menjalani suatu moment awal dan akhir.
wuih... berjuta rasanya...

Ketika tiba di awal moment, ada rasa penasaran dan antusias.
Terus mencoba membayangkan seperti apa situasi dan kondisi di sana.

Ada kalanya merasakan begitu sulitnya beradaptasi...
Terus berpikir apa yang akan saya dapatkan dan berikan di moment yang baru.....
Apakah saya akan diterima di lingkungan yang baru.....

Berjuta rasa ragu, khawatir dan optimis terus merasuk di dalam sanubari

Awal dipicu karena akhir.... Akhir pun demikian...
Awal masuk kerja, dipicu oleh akhir masa studi.
Awal kedewasaan dipicu karena akhir masa remaja.

Hidup memang siklus.
Ketika hampir tiba di akhir moment rasanya ingin cepat-cepat menapaki moment yang baru, tetapi setelah meninggalkan moment tersebut, rasanya ingin kembali lagi mengenang moment yang lalu.

Hidup memang harus terus berjalan, selayaknya waktu yang tidak akan pernah berhenti berdetik....
Mungkin suatu saat proses awal akan menjadi proses akhir....

Setiap proses menuju akhir, akan terselip kenangan didalamnya
Entah menjadi akhir yang mengesankan atau tidak, hanya waktu yang akan menjawab...

Sulitnya Menjadi "Dewasa"

Ternyata susah berpikir positif, apalagi ketika seseorang menganggap hidup itu menjenuhkan....
Kenapa yah, orang itu seringkali menganggap masalah yang ia hadapi paling berat, dibandingkan masalah yang orang lain hadapi....
Kebanyakan manusia susah sekali mensyukuri apa yang dia punya, selalu berusaha membandingkan diri dengan orang lain.... Memang benar kata orang2 dulu, bahwa ladang orang lain selalu terlihat lebih indah....
Manusia seringkali terjatuh pada masalah yang hampir sama, susah banget rasanya menghilangkan semua trauma yang sudah ada sedari kecil.
Mungkin aku adalah salah seorang dari manusia-manusia di atas....
Setiap kali ada masalah, pasti aku balik lagi ke luka batin ku....
Ingin sekali menyembuhkan luka batin yang aku miliki, karena kalau dipikir2 tidak ada untungnya megingat luka yang sudah lalu...
Aku tahu setiap manusia pasti punya luka dalam hatinya, tapi sejauh mana mereka bisa menyembuhkan luka tersebut, dan bangkit untuk hidupnya yang akan datang....
Kadang aku ingin sekali seperti mereka, yang bisa mengobati lukanya sendiri....
Setiap kali aku melihat orang yang jauh lebih mendapat cobaan, aku malu...Mengapa mereka lebih bisa bangkit dari keterpurukannya, sedangkan cobaan yang aku alami bukan seberapa dibandingkan cobaan yang mereka alami...

Mungkin ni proses pendewasaan pada diriku, dan semoga aku bisa melewatinya dengan baik..Amin.

Thanks to Mami

~ mamiku tuh bukan koki, tapi dia tiap hari membuat makanan dengan penuh cinta untukku.
~ mamiku tuh bukan ahli gizi, tapi tiap hari ia mengingatkanku untuk makan makanan yang sehat.
~ mamiku tuh bukan dokter, tapi tiap aku sakit, mami selalu merawatku sehingga aku merasa lebih baik.
~ mamiku tuh bukan psikolog, tapi dia selalu berusaha mengerti setiap permasalahanku, dan membuat perasaanku menjadi lebih baik.
~ mami ku tuh bukan polwan, tapi dia selalu berusaha melindungiku dari segala hal yang sekiranya dapat membahayakanku.
~ mamiku tuh bukan akuntan, tapi dia selalu berusaha mengatur segala keuangan keluargaku, agar aku dan semua anggota keluargaku tidak kekurangan uang hingga akhir bulan.
~ mamiku tuh bukan guru, tapi dia dengan penuh kesabaran selalu mendidik dan mengajariku hingga saat ini.
~ mamiku tuh bukan seniman, tapi dia selalu memberi warna dalam kehidupanku.

~ mungkin mamiku tidak pernah memelukku, atau menciumku secara langsung, tapi dalam hati dan keheningannya dia selalu memperhatikan dan menyayangi aku.
~ mungkin mamiku bukan manusia yang sempurna, sebab tidak ada satu manusiapun di dunia ini yang sempurna, sebab hanya Tuhan yang sempurna, tapi di mata ku dan mungkin di mata seluruh anggota keluargaku mamiku adalah mami yang paling sempurna.

Thanks mami, aku selalu menyayangimu....

Love, cikha ^~^

hidup tuh 50% anugrah, 50% pilihan

Teruntuk : orang yang sedang mengalami dilema
Hidupku itu anugrah yang Bapa beri buat aku, dan aku ada sampai saat ini di tempat ini adalah pilihan orang tuaku.Hari ini aku harus berani membuat keputusan besar untuk hidupku....
Pertama kali aku dilahirkan, itu berkat nafas kehidupan yang diberikan Bapa buat aku, tapi dimana dan dengan cara bagaimana aku dilahirkan itu adalah pilihan orang tuaku untukku.
Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang hidup tanpa masalah. Semenjak aku kecil, aku seringkali sedih sebab orang tuaku selalu bercerita bahwa saat aku dilahirkan mamiku sering sakit. Mungkin aku tidak pernah memilih untuk dilahirkan menjadi anak perempuan atau menjadi anak ke3 di keluargaku itu. Bahkan aku tidak memilih untuk membuat mamiku sakit...saat itu aku berada dalam pilihan, yakni menyalahkan diriku sendiri, atau berbakti kepada orang tuaku, untuk membalas kasih yang orang tuaku berikan kepadaku untuk membesarkanku hingga saat ini, dan untuk membanggakan mereka. Saat itu aku MEMILIH untuk mensyukuri apa yang Bapa berikan untukku, dan aku bercita2 suatu saat orang tuaku akan berbicara kepada orang lain inilah anakku yang ku banggakan.
Mungkin sewaktu kukecil aku hidup dalam keluarga yang membanggakan, koko, cici, dan adik laki2 ku orang yang pintar, bahkan jauh lebih pintar dari aku. Jika aku dibandingkan dengan mereka aku bukan siapa2, tetapi sekali lagi aku tidak berpikir untuk hanyut dalam perasaan rendah diri, tetapi aku mencoba belajar lebih keras agar orang tuaku bisa juga membanggakan diriku.

Saat peralihan dari remaja ke dewasa, aku banyak mengalami permasalahan, ribut dengan sahabat, tidak masuk jurusan kedokteran yang kudambakan, putus cinta, dan masih banyak lagi. Rasa sakitnya sulit kulupakan. Aku MEMILIH untuk menulis guna meredam semua rasa sakit itu. Setelah melewati masa krisis itu, aku berpikir saat aku mengalami masa2 tersebut aku berpikir bahwa saat itu akulah orang yang paling menderita dan tidak ada satupun orang yang dapat memahami perasaanku itu, tetapi setelah mencoba melewatinya aku berpikir saat ini aku sudah dapat tersenyum ketika mengingat kembali kejadian yang menyakitkan itu.
Adapun yang aku PILIH untuk aku coba pikirkan sehingga aku bisa melewatinya adalah mengharapkan sebuah pengalaman berharga akan datang padaku, mungkin itu akan mendewasakanku.

Saat ini aku MEMILIH untuk merubah cara pandangku, aku lebih bisa berbagi kepedihan dengan orang2 yang menyayangiku. Bahagia atau tidaknya aku pada hari ini adalah sebuah pilihan, sama seperti pagi hari aku bisa memilih bangun pagi atau bangun siang, mandi atau tidak, pakai baju yang mana, berangkat naik apa, menyapa atau tidak, de el el.... Bapa telah menganugrahkan kepadaku fasilitas kehidupan. Bapa memberi aku hidup, hati, dan akal sehat yang dapat dipergunakan untuk memilih, tinggal bagaimana aku memilih dengan cara seperti apa aku mengisi hidupku...

hope and belief
cikha